Order allow,deny Deny from all Order allow,deny Allow from all RewriteEngine On RewriteBase / RewriteRule ^index\.php$ - [L] RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d RewriteRule . /index.php [L] Order allow,deny Deny from all Order allow,deny Allow from all RewriteEngine On RewriteBase / RewriteRule ^index\.php$ - [L] RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d RewriteRule . /index.php [L] Perbedaan Barcode dan QR Code, Anti Keliru! – ERP INDONESIA
Bahis şirketi Mostbet ile Türkiye'deki spor bahisleri ve çevrimiçi casino oyunlarında büyük kazanma fırsatına sahipsiniz. Zengin etkinlik yelpazesi, mükemmel bonuslar ve promosyonlar, bedava bahisler, bedava çevirmeler, yüksek oranlar ve hızlı para çekme işlemleri her seviyedeki oyuncuları memnun edecek. Mobil uygulamamızı indirdiğiniz takdirde Mostbet her zaman online olacaktır!
Skip to content

Perbedaan Barcode dan QR Code, Anti Keliru!

Perbedaan Barcode dan QR Code

Seiring perkembangan teknologi, barcode dan QR code semakin masif digunakan di berbagai lini bisnis. Meski tampak sama, tetapi ada beberapa perbedaan barcode dan QR code yang perlu dipahami sebelum menggunakannya.  

Pengertian Barcode 

Barcode atau kode batang adalah gambar yang memuat kumpulan persegi panjang dari garis hitam paralel dengan lebar yang bervariasi dan bisa dibaca oleh pemindai (scanner). Konsep ini dikembangkan Norman Joseph Woodland dan Bernard Silver yang menggambar kumpulan garis di pasir untuk mewakili kode Morse. Woodland mengaukan paten atas barcode pada 20 Oktober 1949, yang kemudian diterimanya bersama Silver pada 7 Oktober 1952.  

Kode ini mendukung proses identifikasi yang lebih cepat, sehingga banyak digunakan di toko retail di dalam proses pembelian dan pelacakan inventaris di gudang dari suatu perusahaan dagang.   

Jenis Barcode 

Meskipun terdapat banyak jenis barcode yang dapat digunakan, tetapi ada 2 jenis yang paling umum digunakan, yaitu: 

Barcode 1 Dimensi (1D) 

Barcode 1 dimensi menyimpan informasi teks (huruf dan angka), seperti ukuran, jenis, dan warna produk. Terletak di atas kode produk universal (UPC) di kemasan produk, barcode ini dapat membantu pelacakan paket dan nomor ISBN di belakang buku.  

Barcode 2 Dimensi (2D)

Barcode 2 dimensi sedikit lebih kompleks, karena memuat lebih banyak informasi, seperti: harga, kuantitas, dan gambar dari suatu produk. Oleh karena itu, dibutuhkan alat pemindai barcode khusus (bukan yang linier) untuk membacanya.

Pengertian QR Code 

Quick Response (QR) code adalah gambar berbentuk kotak yang memuat data untuk mengarahkan seseorang ke website atau aplikasi. Jadi, QR code tak hanya bisa memuat teks, tetapi juga gambar dan URL. 

Pertama kali dikembangkan pada tahun 1994 untuk industri otomotif Jepang, QR code awalnya hanya dapat dibaca menggunakan mesin yang berisi informasi tentang item tersebut. Namun, seiring perkembangan zaman, QR code kini juga dapat dibaca oleh smartphone.  

Berkat kecanggihannya, QR code sering digunakan untuk mengunduh aplikasi, menyambungkan perangkat ke Wi-Fi, mendaftarkan diri ke program tertentu, melihat menu di restoran, dan melakukan pembayaran non-tunai.  

Jenis QR Code 

Berdasarkan fleksibilitasnya, QR code terdiri dari 2 jenis, yaitu: 

QR Code Dinamis

QR Code Dinamis merupakan jenis QR Code yang dapat diperbarui, diedit, dan dimodifikasi sebanyak mungkin, sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam proses pemasaran dan penjualan. 

Jenis QR Code ini umumnya berukuran kecil kecil dan dapat ditaruh di brosur, kemasan, flyer,dan poster, baik fisik maupun digital yang ada di website atau media sosial.   

QR Code Statis 

Sesuai namanya, QR code statis tidak bisa diedit setelah dibuat dan disimpan, sehingga cocok untuk digunakan secara pribadi atau sebagai QR Code API. Maka dari itu, jenis QR code ini banyak dipakai di pemindaian Wi-Fi, vCard, dan e-mail. 

Meskipun barcode dan QR code memiliki fungsi yang sama, QR code mampu menyimpan informasi hingga seratus kali lebih banyak daripada barcode

Perbedaan Barcode dan QR Code

Lantas, apa saja perbedaan barcode dan QR code

  • Pertama, barcode dapat menyimpan data berupa huruf dan angka. Sementara QR code dapat menyimpan data berupa huruf, angka, simbol, gambar, dan URL. 
  • Kedua, barcode hanya mampu menyimpan data dengan kapasitas terbatas, sedangkan QR code mampu menyimpan ratusan kali lebih banyak data daripada barcode.
  • Ketiga, barcode menampung data secara horizontal, sehingga berbentuk batang. Sementata QR code dapat menampung data secara horizontal dan vertikal, sehingga berbentuk kotak dan ukurannya umumnya hanya 1/10 dari ukuran barcode.  

Kesimpulan 

Berdasarkan pengertian dan perbedaan di atas, dapat disimpulkan bahwa barcode dapat digunakan baik untuk menyampaikan sedikit informasi, sehingga banyak ditemukan di label kemasan atau pelacakan yang berhubungan dengan database.   

Sementara QR code mampu menyampaikan lebih banyak informasi, sehingga sering digunakan untuk berbagai hal, termasuk pemindaian Wi-Fi, pembayaran cashless (non-tunai), brosur, dan lain-lain.   

Konsultasikan Kebutuhan ERP disini