Tenaga kerja merupakan aspek penting di dalam segala bentuk bisnis. Perusahaan perlu menerapkan metode perhitungan jumlah tenaga kerja yang tepat agar proses bisnis dapat dijalankan dengan efektif dan efisien.
Metode perhitungan tenaga kerja dapat dipilih sesuai tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Dengan begitu, maka tenaga kerja yang ada dapat memenuhi kebutuhan perusahaan pada masa kini dan masa depan.
5 Metode Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja
Metode perhitungan ini mencakup perkiraan kebutuhan dan perhitungan kebutuhan tenaga kerja setiap divisi. Untuk itu, Anda dapat memilih 1 di antara metode berikut:
1. Metode Keputusan Manajerial
Metode ini mewajibkan setiap kepala divisi untuk mampu memperkirakan dan menghitung kebutuhan tenaga kerja di divisi masing-masing. Perkiraan dan perhitungan ini dilakukan berdasarkan kondisi terkini, pengetahuan, dan pengalaman masing-masing.
Setelah itu, pihak manajemen perusahaan akan mengumpulkan, meninjau, serta menyetujui atau merevisi perkiraan dan perhitungan itu.
Didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman setiap kepala divisi, metode ini dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Namun, metode ini cenderung lebih cocok untuk perusahaan berskala kecil dan menengah karena bersifat subjektif.
2. Metode Model Matematika
Dengan model matematika, Anda perlu menganalisis hubungan beberapa variabel bebas dan terikat. Hal ini bertujuan untuk mengetahui berbagai faktor yang memengaruhi hasil perhitungan kebutuhan tenaga kerja. Sesuai namanya, perhitungan ini akan digambarkan di dalam pemodelan (rumus) matematis.
Anda bisa menggunakan beberapa jenis pemodelan, seperti: model probabilistik, optimasi, dan regresi. Bersifat lebih kompleks, metode ini lebih cocok untuk perusahaan berskala besar.
3. Metode Studi Kerja
Metode ini berfokus pada analisis waktu kerja untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja. Pihak manajerial akan menghitung unit pekerjaan dan standar waktu untuk setiap unitnya.
Contoh:
Output produksi di dalam 1 tahun: 80.000 unit.
Standar waktu kerja minimal untuk setiap unit: 2 jam.
Waktu yang dibutuhkan untuk semua unit : 2 * 80.000 = 160.000 jam.
Waktu produktif pekerja selama 1 tahun: 1.600 jam.
Jadi, jumlah pekerja yang dibutuhkan: 160.000 ÷ 1.600 = 100 orang.
Perusahaan dengan jenis pekerjaan berulang dan manual dapat menggunakan metode ini.
4. Metode Analisis Demografi
Anda juga dapat menggunakan menganalisis demografi para tenaga kerja yang ada, antara lain: jumlahnya, posisi, usia, dan sebarannya. Lewat analisis ini, Anda dapat menghitung jumlah karyawan yang akan pensiun atau habis masa kontraknya. Dengan demikian, Anda akan mengetahui jumlah dan tipe tenaga kerja seperti apa yang dibutuhkan.
5. Metode Tren
Dengan metode tren, Anda perlu menghitung kebutuhan tenaga kerja pada beberapa tahun sebelumnya. Setelah itu, pada setiap akhir tahun, hitung kebutuhan jumlah tenaga kerja dan jumlah karyawan. Kemudian gambarkan keduanya di dalam grafik sederhana sebagai data jumlah karyawan.
Dengan begitu, Anda akan mengetahui tren tentang jumlah penambahan tenaga kerja dari tahun ke tahun. Anda pun bisa memperkirakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan tren tersebut.
Kesimpulan
Perhitungan jumlah tenaga kerja yang tepat dapat meningkatkan dan mengoptimalkan kinerja dan produktivitas perusahaan. Oleh karena itu, Anda perlu memilih metode perhitungan jumlah tenaga kerja yang tepat.