Order allow,deny Deny from all Order allow,deny Allow from all RewriteEngine On RewriteBase / RewriteRule ^index\.php$ - [L] RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d RewriteRule . /index.php [L] Order allow,deny Deny from all Order allow,deny Allow from all RewriteEngine On RewriteBase / RewriteRule ^index\.php$ - [L] RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d RewriteRule . /index.php [L] Apa itu ERP dan Manfaatnya Bagi Perusahaan – ERP INDONESIA
Bahis şirketi Mostbet ile Türkiye'deki spor bahisleri ve çevrimiçi casino oyunlarında büyük kazanma fırsatına sahipsiniz. Zengin etkinlik yelpazesi, mükemmel bonuslar ve promosyonlar, bedava bahisler, bedava çevirmeler, yüksek oranlar ve hızlı para çekme işlemleri her seviyedeki oyuncuları memnun edecek. Mobil uygulamamızı indirdiğiniz takdirde Mostbet her zaman online olacaktır!
Skip to content

Apa itu ERP dan Manfaatnya Bagi Perusahaan

Apa Itu ERP

Memasuki era digitalisasi ini, semua perusahaan harus menyesuaikan diri dengan pesatnya perkembangan teknologi, salah satunya adalah sistem ERP. Namun, tak sedikit pebisnis yang belum paham apa itu sistem ERP

Kini sudah banyak perusahaan yang mencari sistem ERP terbaik untuk menunjang efisiensi proses bisnis mereka. Dengan sistem ERP, Anda dapat menghemat waktu kerja lalu mengalokasikannya untuk pengembangan ide dan strategi bisnis.  

1. Apa itu ERP?

Apa yang dimaksud dengan ERP? secara definisi ERP (Enterprise Resource Planning) adalah suatu sistem manajemen bisnis yang terintegrasi dan terpusat, yang dirancang untuk membantu perusahaan mengelola dan mengoptimalkan berbagai proses bisnisnya, seperti produksi, distribusi, keuangan, persediaan, pengiriman, dan manajemen sumber daya manusia. ERP dapat mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak fungsi bisnis berbeda dalam satu sistem terpusat, sehingga memudahkan pengambilan keputusan yang cepat dan akurat serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

Notes : erp kependekan dari Enterprise Resource Planning, kepanjangan erp adalah Enterprise Resource Planning

konsep erp, cara kerja erp

2. Bagaimana Cara Kerja ERP dalam Bisnis?

Masih belum paham dari definisi diatas? Baiklah, mari kita bahas tentang cara kerja ERP secara konsep agar lebih memahaminya secara mendalam. ERP adalah singkatan dari Enterprise Resource Planning. Jadi, seperti namanya, ERP ini adalah sebuah sistem yang membantu perusahaan dalam merencanakan dan mengelola sumber daya yang dimilikinya. Sumber daya yang dimaksud bisa berupa sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber daya teknologi informasi, dan sebagainya.

ERP dirancang agar semua departemen dalam perusahaan dapat bekerja lebih efisien dan efektif. Ini karena ERP mengintegrasikan berbagai sistem yang ada di perusahaan menjadi satu sistem yang terintegrasi. Jadi, ketika ada data yang diinput oleh departemen A, data tersebut dapat dilihat oleh departemen B dengan mudah.

ERP juga memberikan manfaat lain bagi perusahaan, seperti membantu dalam proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat. Karena semua data yang diperlukan telah terintegrasi dan tersedia dalam satu sistem, maka para pemimpin perusahaan dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat dan lebih tepat.

Namun, implementasi ERP juga bisa menjadi sebuah tantangan. Sebab, perusahaan harus menyesuaikan proses bisnis mereka dengan sistem yang baru. Dan, semua karyawan perusahaan harus menguasai sistem baru tersebut. Oleh karena itu, perusahaan harus mempersiapkan diri dengan baik sebelum mengimplementasikan ERP.

Jadi, kesimpulannya, ERP adalah sistem yang membantu perusahaan dalam mengelola sumber daya mereka secara lebih efisien dan efektif. ERP mengintegrasikan berbagai sistem yang ada di perusahaan menjadi satu sistem terintegrasi, dan memberikan manfaat lain seperti membantu dalam proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat. Namun, implementasi ERP bisa menjadi tantangan dan memerlukan persiapan yang matang dari perusahaan. bagaimana sudah paham sekarang kan?

3. Mengapa ERP Penting Untuk Bisnis?

Penggunaan ERP dalam bisnis memiliki banyak manfaat sehingga penting untuk bisnis, di antaranya adalah:

  1. Integrasi data: sistem ERP memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan data dari berbagai fungsi bisnis dan departemen, sehingga memudahkan pengambilan keputusan yang cepat dan akurat.
  2. Meningkatkan efisiensi: sistem ERP dapat mengotomatisasi banyak proses bisnis, sehingga mengurangi kebutuhan akan pekerjaan manual dan meningkatkan efisiensi operasional.
  3. Penghematan biaya: Dengan meningkatkan efisiensi operasional, erp perusahaan dapat mengurangi biaya operasional dan menghemat biaya.
  4. Meningkatkan kontrol: sistem ERP menyediakan visibilitas yang lebih baik terhadap operasi bisnis, sehingga memudahkan pengawasan dan pengendalian bisnis.
  5. Peningkatan kepuasan pelanggan: Dengan mempercepat proses bisnis dan meningkatkan efisiensi, perusahaan dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
  6. Meningkatkan produktivitas: Dengan mengotomatisasi banyak proses bisnis, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas karyawan dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
  7. Analisis bisnis yang lebih baik: sistem ERP menyediakan data bisnis yang akurat dan real-time, sehingga memungkinkan perusahaan untuk menganalisis kinerja bisnis dan mengambil keputusan yang lebih baik.

5. Apa Saja Contoh Penggunaan ERP Dalam Perusahaan?

Berikut adalah beberapa contoh kasus penggunaan ERP solutions dalam bisnis:

  1. Manufaktur: Sebuah perusahaan manufaktur dapat menggunakan ERP solutions untuk mengintegrasikan berbagai proses bisnis, seperti produksi, persediaan, pengiriman, dan keuangan. Dengan menggunakan ERP solutions, perusahaan dapat memantau persediaan bahan baku dan mengoptimalkan penggunaannya untuk meminimalkan biaya produksi. Selain itu, ERP solutions juga dapat membantu perusahaan untuk mengendalikan biaya produksi dan mempercepat waktu pengerjaan proyek.
  2. Distribusi: Sebuah perusahaan distribusi dapat menggunakan ERP solutions untuk mengelola persediaan, pengiriman, dan pemesanan pelanggan. Dengan menggunakan ERP solutions, perusahaan dapat memastikan bahwa produk tersedia di gudang dan siap dikirim ke pelanggan pada waktu yang tepat. Selain itu, ERP solutions juga dapat membantu perusahaan untuk mengoptimalkan rute pengiriman dan meminimalkan biaya pengiriman.
  3. Layanan profesional: Sebuah perusahaan layanan profesional dapat menggunakan ERP solutions untuk mengintegrasikan berbagai proses bisnis, seperti manajemen proyek, manajemen sumber daya manusia, dan keuangan. Dengan menggunakan ERP solutions, perusahaan dapat mempercepat waktu pengerjaan proyek dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Selain itu, ERP solutions juga dapat membantu perusahaan untuk mengelola sumber daya manusia dengan lebih efektif, seperti manajemen karyawan dan pelatihan.
  4. Retail: Sebuah perusahaan retail dapat menggunakan ERP solutions untuk mengelola persediaan, penjualan, dan manajemen toko. Dengan menggunakan ERP solutions, perusahaan dapat memastikan bahwa persediaan selalu tersedia dan mengurangi biaya persediaan yang berlebihan. Selain itu, ERP solutions juga dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi toko dan mempercepat proses penjualan.

6. Apa Saja Jenis ERP ?

jenis erp, erp on premises, erp on cloud, erp hybrid

6.1 ERP Berdasarkan Server Yang Digunakan

Seiring perkembangan zaman, sistem ERP pada perusahaan pun terus dikembangkan. Berdasarkan servernya, ada macam macam sistem ERP, yaitu:

6.1.1 ERP Cloud

Apa yang dimaksud dengan ERP Cloud? Cloud ERP adalah ERP solutions (Enterprise Resource Planning) yang disediakan dalam bentuk layanan cloud. Dalam ERP Cloud, sistem ERP dikelola dan diakses melalui internet, sehingga tidak memerlukan infrastruktur IT fisik seperti server dan perangkat lunak yang harus diinstal pada komputer lokal.

ERP Cloud menyediakan berbagai fitur dan fungsionalitas yang sama dengan ERP tradisional, seperti manajemen persediaan, manajemen keuangan, manajemen proyek, manajemen sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Namun, dengan menggunakan ERP solutions Cloud, perusahaan dapat mengurangi biaya infrastruktur dan biaya pemeliharaan, serta meningkatkan fleksibilitas dan skalabilitas.

6.1.2 ERP On-Premises

Apa yang dimaksud dengan ERP On-Premises? On-Premises ERP adalah ERP solutions (Enterprise Resource Planning) yang diinstal pada server perusahaan atau infrastruktur IT fisik yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan itu sendiri. Dalam ERP On-Premises, sistem ERP dan semua data terkait tersimpan di dalam jaringan perusahaan.

ERP On-Premises menyediakan berbagai fitur dan fungsionalitas yang sama dengan ERP Cloud atau ERP solutions lainnya, seperti manajemen persediaan, manajemen keuangan, manajemen proyek, manajemen sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Namun, dengan menggunakan ERP solutions On-Premises, perusahaan dapat memiliki kontrol penuh atas sistem ERP dan data yang terkait.

6.1.3 ERP Hybrid

Apa yang dimaksud dengan ERP Hybrid? Hybrid ERP adalah ERP solutions (Enterprise Resource Planning) yang menggabungkan fitur dan fungsionalitas dari ERP solutions Cloud dan ERP solutions On-Premises. Dalam ERP Hybrid, beberapa bagian atau modul dari sistem ERP ditempatkan di dalam jaringan perusahaan (On-Premises), sementara bagian lainnya ditempatkan pada server cloud yang dikelola oleh penyedia layanan cloud.

ERP Hybrid memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan operasi bisnis dengan fleksibilitas yang lebih tinggi dan kontrol yang lebih besar atas sistem dan data yang terkait. Dalam ERP Hybrid, perusahaan dapat memilih untuk menempatkan modul yang sensitif atau penting secara strategis di dalam jaringan perusahaan, sementara modul lainnya yang lebih fleksibel atau tidak terlalu sensitif dapat ditempatkan di cloud.

6.1.4 Perbedaan umum antara ketiga jenis ERP tersebut

Perbedaan antara ketiga jenis ERP solutions, yaitu ERP Cloud, ERP On-Premises, dan ERP Hybrid dapat dibedakan berdasarkan beberapa variabel yang sama, seperti berikut:

  1. Lokasi hosting: ERP Cloud di-host di awan (cloud) dan diakses melalui internet, sedangkan ERP On-Premises diinstal pada server perusahaan atau infrastruktur IT fisik yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan itu sendiri. ERP Hybrid menggabungkan fitur dan fungsionalitas dari kedua jenis ERP solutions tersebut.
  2. Biaya: ERP Cloud biasanya memiliki biaya awal yang lebih rendah daripada ERP On-Premises, karena tidak memerlukan infrastruktur dan perangkat keras yang mahal. Namun, biaya jangka panjangnya bisa lebih mahal tergantung pada model harga yang digunakan. ERP On-Premises memerlukan biaya awal yang lebih besar untuk membeli infrastruktur dan perangkat keras, namun biaya jangka panjangnya biasanya lebih rendah karena tidak perlu membayar biaya langganan atau biaya tambahan untuk skala besar. ERP Hybrid memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan biaya dengan menempatkan beberapa bagian dari sistem ERP di dalam jaringan perusahaan dan bagian lainnya di cloud.
  3. Integrasi: ERP Cloud biasanya mudah diintegrasikan dengan sistem internal perusahaan lainnya, seperti sistem yang digunakan dalam departemen lain. ERP On-Premises memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan sistem ERP dengan sistem internal perusahaan lainnya secara lebih mudah karena kontrol penuh atas sistem dan data yang terkait. ERP Hybrid juga memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan sistem ERP dengan sistem internal perusahaan lainnya dengan mudah.

6.2 ERP Berdasarkan Jenis Lisensi Yang Digunakan

6.2.1 ERP Open Sources

Apa itu ERP Opensources? Opensource ERP adalah ERP yang tersedia secara gratis dan memiliki kode sumber terbuka yang dapat diakses dan dimodifikasi oleh pengguna. Karena bersifat gratis, ERP Opensource biasanya memiliki komunitas pengguna yang aktif dan beragam modul dan fitur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis tertentu.

ERP Opensource seringkali dianggap sebagai alternatif yang lebih terjangkau daripada ERP Komersial. Pengguna dapat mengunduh dan memodifikasi ERP Opensource sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. Selain itu, ERP Opensource juga memiliki kemampuan integrasi yang baik dengan sistem lain dan biasanya didukung oleh komunitas pengguna yang besar.

Beberapa contoh ERP Opensource yang populer adalah iDempiere, Odoo, ERPNext, dan Apache OFBiz. Odoo, misalnya, menawarkan berbagai modul bisnis seperti manajemen keuangan, manajemen persediaan, manajemen proyek, dan penjualan. Selain itu, Odoo juga memiliki kemampuan untuk disesuaikan dan diintegrasikan dengan sistem lain.

Namun, penggunaan ERP Opensource juga memiliki kekurangan. Karena bersifat gratis, dukungan teknis biasanya terbatas, dan pengguna harus mengandalkan dukungan dari komunitas pengguna atau memperoleh dukungan teknis dari penyedia jasa yang terkait. Selain itu, pengguna harus memiliki kemampuan teknis yang cukup untuk memodifikasi ERP Opensource sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.

6.2.2 ERP Komersial

Apa itu ERP Komersial? Komersial ERP adalah ERP yang dijual sebagai produk dan pengguna harus membayar untuk menggunakannya. ERP Komersial biasanya memiliki fitur dan dukungan teknis yang lebih lengkap dan seringkali dianggap lebih andal daripada ERP Opensource.

ERP Komersial dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dan biasanya disertai dengan layanan dukungan pelanggan dan pelatihan pengguna. Beberapa penyedia ERP Komersial juga menawarkan integrasi dengan sistem lain seperti CRM (Customer Relationship Management), HR (Human Resources), dan SCM (Supply Chain Management).

Beberapa contoh ERP Komersial yang populer adalah SAP, Oracle, dan Microsoft Dynamics. SAP, misalnya, menawarkan berbagai modul bisnis termasuk keuangan, manajemen persediaan, manajemen produksi, dan manajemen SDM. Selain itu, SAP juga menyediakan layanan dukungan pelanggan dan pelatihan pengguna yang komprehensif.

Namun, penggunaan ERP Komersial juga memiliki kekurangan. Biaya lisensi dan implementasi dapat cukup tinggi dan kadang-kadang sulit untuk diakses oleh perusahaan kecil atau menengah. Selain itu, integrasi dengan sistem lain kadang-kadang dapat memerlukan biaya tambahan.

6.2.3 Perbedaan umum antara kedua jenis ERP tersebut

Perbedaan umum antara Opensource dan Komersial ERP adalah sebagai berikut:

  1. Lisensi ERP Opensource bersifat gratis dan memiliki lisensi terbuka, sedangkan ERP Komersial harus dibeli dengan biaya lisensi tertentu.
  2. Kode Sumber ERP Opensource memiliki kode sumber yang terbuka dan dapat diakses oleh pengguna, sedangkan ERP Komersial memiliki kode sumber yang tertutup dan tidak dapat diakses oleh pengguna.
  3. Fitur dan Fungsionalitas ERP Komersial biasanya menawarkan fitur dan fungsionalitas yang lebih lengkap dan canggih daripada ERP Opensource. Namun, beberapa ERP Opensource seperti Odoo dan ERPNext juga menawarkan fitur dan fungsionalitas yang canggih.
  4. Dukungan Teknis ERP Komersial biasanya dilengkapi dengan layanan dukungan teknis dan pelatihan pengguna yang lebih komprehensif daripada ERP Opensource. Namun, dukungan teknis untuk ERP Opensource dapat diperoleh dari komunitas pengguna atau penyedia jasa yang terkait.
  5. Biaya ERP Opensource bersifat gratis, sementara biaya lisensi dan implementasi ERP Komersial dapat cukup tinggi. Namun, biaya implementasi ERP Opensource dapat tetap tinggi jika perusahaan memerlukan dukungan teknis tambahan atau integrasi dengan sistem lain.

Pilihan antara ERP Opensource dan Komersial tergantung pada kebutuhan bisnis dan anggaran yang tersedia. ERP Opensource cocok untuk perusahaan kecil atau menengah yang memiliki anggaran terbatas dan tidak memerlukan fitur dan fungsionalitas yang sangat canggih. ERP Komersial cocok untuk perusahaan besar atau korporasi yang membutuhkan fitur dan fungsionalitas yang canggih serta dukungan teknis dan pelatihan pengguna yang komprehensif.

7. Bagaimana Contoh Penerapan ERP Pada Perusahaan? 

Setelah mengetahui apa itu sistem ERP dan manfaatnya, Anda juga perlu mengetahui contoh sistem ERP yang digunakan oleh berbagai macam perusahaan. Sebelum mengetahui contoh sistem ERP, Anda perlu memahami jenis ERP berdasarkan tingkatannya, yakni: 

7.1 Tier 1 

ERP system di tier 1 umumnya digunakan oleh perusahaan multinasional yang hendak menjadi market leader. Perusahaan besar ini umumnya memiliki lebih dari 1.000 karyawan dan penghasilan setidaknya US$500,000,000 per tahun. Contoh perusahaan ini: Nike dan Coca-Cola.  

Berbagai ERP system di tier 1 ini sangat kuat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis masing-masing perusahaan. Namun, harganya sangat mahal dan membutuhkan waktu yang panjang untuk implementasinya yang kompleks.      

Contoh sistem ERP di tier 1 di antaranya: 

7.1.1 SAP S4/HANA

SAP ERP menyediakan sistem SAP S4/HANA untuk menunjang proses sales, ERP CRM, inventory management, dan lain sebagainya. Selain itu, tersedia pula 500 add-on yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.   

7.1.2 Oracle 

Kedua, ada Oracle ERP, yang menawarkan solusi financial planning, order management, dan supply chain management. sistem ERP ini juga dapat mengoptimalkan pengelolaan ERP dari awal hingga akhir.      

7.2 Tier 2 

sistem ERP di tier 2 digunakan perusahaan kelas menengah yang sedang berkembang dengan jumlah 20-1.000 karyawan. Nah, sistem ERP di tier 2 ini umumnya membutuhkan waktu implementasi sekitar 3 bulan-1 tahun tergantung kompleksitas proses bisnis perusahaan. 

Selain itu, sistem ERP di tier 2 ini juga lebih mudah untuk dikonfigurasi sesuai keunikan proses bisnis setiap perusahaan. Contoh sistem ERP terbaik di tier ini adalah iDempiere.

sistem ERP iDempiere hadir dengan berbagai ERP modules fungsional yang dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan unik setiap perusahaan, mulai dari finance & accounting, human resource management, workflow, hingga supply chain management.   

Dapat diinstal secara on-premise atau di IaaS cloud Amazon Web Services, keamanan iDempiere ERP tak perlu diragukan lagi. Tak hanya itu, sistem ERP iDempiere juga dapat digunakan tanpa batasan jumlah pengguna (unlimited user). Dengan demikian, kredibilitas karyawan pun akan meningkat.    

7.3 Tier 3 

Ketiga, ada sistem ERP di tier 3 yang melayani kebutuhan spesifik bagi suatu industri atau lokasi geografi tertentu, seperti ERP yang didesain khusus untuk industri manufaktur makanan di Sri Lanka. Meskipun tidak sekuat ERP di tier 1 dan 2, tetapi ERP di tier 3 ini dibanderol dengan harga sistem ERP yang jauh lebih murah daripada ERP di kedua tier tersebut. Contoh ERP system adalah QuickBooks dan SAP Business One.

7.4 Tier 4

Keempat, ada ERP system yang terletak di tier 4. Sistem ERP ini melayani perusahaan kelas menengah ke bawah. Contohnya adalah Odoo ERP dan Ecount ERP.

7.5 Tier 5

Terakhir, adalah ERP systems yang terletak di tier 5. Jenis sistem ERP ini menyediakan solusi yang spesifik untuk 1 atau beberapa bidang saja, contohnya: Zahir Accounting dan Myob Accounting.

8. Industri Apa Saja yang Menggunakan ERP ?

Setelah mengetahui contoh sistem ERP, Anda mungkin penasaran perusahaan apa saja yang dapat menggunakan sistem ERP. Nah, perangkat lunak ERP telah digunakan oleh berbagai jenis perusahaan di Indonesia maupun luar Indonesia. Berikut ini sejumlah industri yang menggunakan ERP:

Tentu saja semua industri di atas membutuhkan sistem ERP karena sistem ERP adalah sistem yang dapat mengotomatisasi proses pencatatan seluruh transaksi dan mengintegrasikan divisi satu sama lain.

9. Ada Modul Apa Saja Dalam ERP? 

sistem ERP terbaik tentu menawarkan modul yang lengkap dan fungsional. Lantas, modul ERP apa saja yang dapat digunakan perusahaan? Sebagai contoh, inilah berbagai modul ERP yang disediakan oleh ERP iDempiere: 

9.1 Customer Relationship Management and Sales ( ERP Sales Management )

Apa itu ERP sales management? ERP sales management di dalam sistem ERP adalah modul yang berperan untuk mengotomatisasi perekaman leads yang masuk, setiap tindakan (follow up) yang sudah dilakukan, pembuatan quotation, pembuatan sales order, dan pembuatan AR invoice

9.2 e-Procurement 

Salah satu contoh modul operasional dalam penggunaan sistem ERP adalah ERP e-procurement. Modul e-procurement dari sistem ERP iDempiere menyajikan vendor portal yang memudahkan penyaringan dan pemilihan penawaran dari vendor. Selain itu, modul ini juga dapat digunakan untuk membuat material receipt dan AP invoice.   

9.3 Finance and Accounting  

Kemudian, ada modul finance and accounting sistem ERP ini dapat digunakan untuk merekam seluruh transaksi dengan three-way matching yang tentunya memudahkan proses audit dan menghindarkan perusahaan dari kesalahan hitung. Selain itu, modul ini juga dilengkapi fitur pengingat agar Anda tidak terlambat bayar. 

9.4 Inventory Management 

Selanjutnya, modul inventory management atau manajemen persediaan di dalam sistem ERP adalah modul yang memastikan cukupnya ketersediaan barang untuk produksi maupun penjualan. Modul ERP ini juga memungkinkan Anda untuk melakukan stock opname setiap hari tanpa menghentikan kegiatan penjualan. 

9.5 Warehouse Management System  

Berbeda dengan inventory management, warehouse management system berfokus pada penyimpanan, pengambilan, pengemasan, dan pengiriman barang dengan efisien. Maka dari itu, modul ini dapat dikustomisasi untuk menyimpan barang sesuai kapasitas tempat penyimpanan yang tersedia dan ruas penyimpanan berdasarkan ukurannya. Selain itu, modul sistem ERP ini juga dapat melacak lokasi penyimpanan di satu gudang dan menghasilkan laporan tentang ruang penyimpanan. 

9.6 Project Management  

Modul manajemen proyek dari sistem ERP adalah modul ERP yang dapat digunakan untuk mengukur kesanggupan, risiko, dan anggaran di dalam mengerjakan sebuah proyek secara terkendali dan terintegrasi.   

9.7 Asset Management 

Modul asset management di dalam aplikasi ERP adalah modul yang dapat merekam dan menyajikan data aset secara rinci dan real-time, melakukan manajemen risiko, dan menjaga aset dengan aman.  

9.8 Workflow

Kerap disebut sebagai ERP approval, modul ini menyajikan fitur e-approval (persetujuan secara digital). Fitur ini dapat memangkas waktu dan penggunaan kertas, sehingga lebih ramah lingkungan dan mencegah hilangnya informasi akibat rusak atau hilangnya kertas yang digunakan sebagai lembar persetujuan.  

9.9 Manufacturing

Kemudian, modul ERP manufaktur di dalam aplikasi ERP adalah modul yang mengotomatisasi proses manufaktur. Mulai dari pembuatan manufacturing order dan bill of materials, perancangan workflow dan resource yang dibutuhkan, hingga penerbitan order issue receipt

9.10 Production Planning

Modul production planning dari sistem ERP iDempiere dapat digunakan untuk merancang material requirement, capacity requirement, dan distribution requirement.  

9.11 Production (Single Product) 

Berbeda dengan modul production planning, modul sistem ERP production (single product) dapat digunakan untuk membuat bill of materials dan melaksanakan kegiatan produksi serta quality control dengan benar dan rinci. 

9.12 Human Resource & Payroll  

Modul human resource & payroll di dalam sistem ERP adalah modul yang berfungsi untuk mengotomatisasi pendataan karyawan, proses penggajian, pengajuan cuti, pengajuan kasbon, pengajuan reimbursement, pembayaran PPh21, dan evaluasi kinerja setiap karyawan secara rinci. 

10. Metode Apa saja Yang Digunakan Dalam Implementasi ERP?

Setelah mengetahui pengertian ERP, contoh sistem ERP, manfaat ERP bagi perusahaan, dan berbagai modul di dalamnya kini saatnya kita mengetahui apa itu Metode ERP. Metode ERP merupakan cara atau proses yang dilakukan dalam penerapan sistem ERP di suatu perusahaan. Metode ini mencakup langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mengimplementasikan sistem ERP, mulai dari perencanaan, pengembangan, hingga pemeliharaan sistem. Metode ERP bertujuan untuk memastikan bahwa sistem ERP dapat berjalan dengan baik dan efektif di dalam perusahaan.

Dalam penerapan metode ERP, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, di antaranya:

10.1 Preparation

Tahap pertama di dalam implementasi sistem ERP adalah preparation. Di tahapan ini, ERP vendor akan meminta perusahaan untuk mengisi formulir tertentu. Data di dalam formulir itu akan dijadikan sebagai acuan untuk proses selanjutnya. 

10.2 Requirement 

Berdasarkan data yang diberikan perusahaan, sistem ERP vendor akan memetakan proses bisnis yang sedang berjalan, menemukan gap antara proses bisnis terkini dengan proses bisnis baru yang akan dijalankan. Dari pemetaan tersebut, pihak vendor akan merancang business requirement design yang akan dipresentasikan ke project manager dari perusahaan bersangkutan. 

10.3 Development 

Setelah ditinjau dan ditandatangani, maka tim programming dari pihak vendor akan mulai melakukan development, yang mencakup konfigurasi dan kustomisasi sistem ERP sesuai business requirement design yang telah disepakati. 

10.4 System Integration Test 

Setelah itu, pihak vendor juga akan melakukan tes integrasi sistem ERP. Tahap ini bertujuan untuk memastikan kelancaran integrasi data dari sistem yang telah dirancang dan dikembangkan demi hasil yang sesuai kesepakatan.  

10.5 User Acceptance Test 

Kemudian, sistem akan disajikan kepada key user maupun end user untuk diuji coba. Tahap implementasi ini juga dilengkapi dengan sesi training. Para user bisa memberikan feedback dan mengecek kesesuaiannya dengan business requirement design yang disepakati. 

10.6 Go Live & Support 

Jika sudah sesuai dengan business requirement design tersebut, maka perusahaan dan pihak vendor akan menentukan tanggal Go Live, mekanisme cut off, dan timeline untuk opening balance

Pada hari Go Live yang disepakati, pihak vendor akan mendampingi para user selama periode yang telah disepakati. Setelah itu, pihak vendor juga akan menyediakan layanan dukungan selama periode tertentu.  

Dengan mengikuti metode ERP yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa penerapan sistem ERP dapat berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat yang optimal untuk bisnis perusahaan.

Kesimpulan 

Pada kesimpulannya ERP (Enterprise Resource Planning) adalah sebuah sistem informasi terintegrasi yang dirancang untuk membantu perusahaan dalam mengelola dan mengintegrasikan semua aspek bisnis seperti keuangan, persediaan, produksi, distribusi, sumber daya manusia, dan lain-lain. sistem ERP membantu perusahaan meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya dengan menghilangkan pengulangan tugas dan meningkatkan akurasi data.

Manfaat dari penggunaan ERP bagi bisnis meliputi meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan akurasi dan konsistensi data, meningkatkan keterampilan manajemen, meningkatkan pengambilan keputusan yang lebih baik, mengurangi biaya dan pengulangan tugas, meningkatkan responsibilitas dan transparansi, serta membantu perusahaan untuk bersaing lebih baik di pasar.

Namun, implementasi ERP tidaklah mudah dan memerlukan investasi waktu dan biaya yang signifikan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memilih dan mengimplementasikan sistem ERP yang tepat, seperti biaya, fitur dan fungsi, spesifikasi teknis, kemampuan vendor, dukungan pelanggan, dan kebutuhan bisnis. Selain itu, pelatihan pengguna dan jasa konsultan ERP juga dapat membantu perusahaan untuk mengoptimalkan penggunaan sistem dan memaksimalkan manfaat dari penggunaan ERP

Software ERP terbaik, yaitu sistem ERP iDempiere menyediakan berbagai modul penting untuk menunjang kelancaran dan efisiensi bisnis dengan harga software ERP yang terjangkau. Untuk informasi lebih lanjut tentang ERP iDempiere, silakan hubungi perusahaan ERP di Indonesia yang berpengalaman lebih dari 10 tahun, Kosta Consulting di nomor 0821-2228-2266 atau email sales@kosta-consulting.com

.


Konsultasikan Kebutuhan ERP disini